KISAH

KAJIAN ILMU SABTU AHAD

ATURAN : YANG MEMANUSIAKAN SISWA

Oleh : Solahudin, M.Pd
(Guru IPS SMP IT Permata Madani)

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad) dan ulil amri di antara kamu. Jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih baik (bagi kamu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. an-Nisa:59).

Aturan harus selalu ada selama manusia bernapas (hidup). Kehidupan itu tidak bisa terlepas dari yang namanya aturan. Aturan ada yang dibuat oleh sang pencipta dan ada juga yang dibuat oleh manusia.

Aturan yang dibuat oleh sang pencipta tidak bisa dirubah atau bahkan dievaluasi. Sedangkan aturan yang dibuat oleh manusia harus bermuara kepada aturan Sang Pencipta, yang mana aturan-aturan Tuhan dijadikan prinsip dasar dalam membuat aturan.

Aturan dibuat untuk mengendalikan perilaku dan perbuatan manusia itu sendiri, yang mana tujuan akhir dari suatu aturan adalah kesadaran akan perilaku. Aturan harus mampu membangun kesadaran manusia akan perilakunya, dan aturan harus bisa membiasakan manusia dalam berperilaku yang baik.

Pada lembaga pendidikan aturan yang dibuat tentunya berbeda dengan aturan yang ada di suatu pabrik atau di tempat bekerja lainnya. Lembaga pendidikan merupakan tempat proses perubahan perilaku(akhlak) siswa, yang mana dalam hal ini aturan mempunyai peran dalam perubahan perilaku siswa.

Peran yang diambil oleh aturan dalam proses pendidikan adalah membangun kesadaran yang memotivasi perbuatan, berulangnya perbuatan diharapkan menjadi kebiasaan, yang akhirnya pilihan dalam melakukan perbuatan adalah melatih tanggung jawab.

Proses interaksi dalam suatu pendidikan harus selalu ada tujuan dan target pencapaian. Dalam menjalankan proses interaksi tentunya ada aturan yang menjadi pengikat perilaku seorang siswa atau bahkan seorang guru. Aturan dapat dibuat oleh sang guru atau dibuat bersama-sama dengan siswa. Bila guru yang membuat aturan itu maka aturan yang ditetapkan haruslah memanusiakan siswanya.

Guru adalah pembuat aturan, maka dalam proses membuat aturan guru harus bisa objektif dan berperan sebagai fasilitator. Guru harus dapat menjelaskan kepada siswa sehingga siswa sadar aturan yang akan dijalankan dapat membawa kebaikan.

Aturan yang dibuat tidak mempertimbangan kondisi psikologi siswa maka akan berdampak pada siswa sebagai berikut:

  1. Motivasi lemah
  2. Kerja terpaksa
  3. Kreativitas rendah
  4. Hasil kerja tidak berorientasi kualitas
  5. Menimbulkan dendam.

Dalam pendidikan tentunya hal-hal di atas tidak harus dialami oleh para siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran. Menurut Muhammad Ferous, bahwa prinsip-prinsip aturan yang memanusiakan anak didik adalah:

  1. Aturan terbaik adalah aturan Allah, maka jadikanlah sumber.
  2. Aturan yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan aturan Allah.
  3. Gunakan statement positif.
  4. Aturan yang sedikit tapi tepat.
  5. Aturan yang menunjukan pembentukan sikap.

Aturan di sekolah memiliki manfaat yang sangat penting, seperti menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif, mengajarkan perilaku disiplin, serta membangun rasa tanggung jawab di antara siswa.

 

Dengan mematuhi aturan, kita dapat memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai potensi terbaiknya. Aturan bukan hanya sekadar pedoman, tetapi juga fondasi bagi pembentukan karakter dan sikap positif di masa depan.

Post Views: 144